Minggu, 06 Juni 2010

Nasehat 4 Juni 2010

Pertama syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan karunia rahmat, nikmat, taufik dan hidayatNYA  kepada kita sekalian, sehingga pada kesempatan ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiat, dapat beribadah kepada Alloh SWT.
Kemudian semoga sholawat dan salam tetap dilimpahkan  kepada Nabi kita Muhammad saw, yang  telah berjuang dengan penuh kesungguhan, membela, menyebarkan agama Alloh SWT.
Mudah-mudahan kita sebagai pewarisnya, demikian juga berjuang dengan sungguh-sungguh dalam rangka mengamalkan dan menyebarkan agama Alloh SWT.

Hadirin yg berbahagia, kita secara terus menerus, tidak ada henti-hentinya sampai akhir hayat kita, untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh SWT, dalam arti melaksanakan perintah-perintahNYA dan menjauhi larangan-laranganNYA.
Dalam menjalankan perintah-perintah Alloh kita harus menjalankan dengan penuh kesungguhan, sehingga kesungguhan itu dapat dilihat oleh Alloh SWT.
Inilah kunci keberhasilan untuk mendapatkan kebahagiaan surga Alloh kelak di akhirat, termasuk kunci keberhasilan kehidupan dunia.

Alloh berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 214 yang artinya:

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga? Surga adalah lambang keberhasilan, kebahagiaan, kesuksesan. Untuk mendapatkannya tidaklah semudah yang kita kira.
Untuk mendapatkan keberhasilan hidup dunia maupun akhirat harus memenuhi syarat berikutnya yaitu sebelum nyata bagi Alloh orang-orang yg berjihad di antara kamu. Sebelum nyata bagi Alloh apakah kamu termasuk orang-orang yg berjihad.

Makna jihad di sini sangat luas, di antaranya jihad melawan hawa nafsu,jihad melawan kemalasan, dan sebagainya. Berarti juga dalam mengerjakan perbuatan, amalan, ibadah, dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Tidak kepalang tanggung. Bentuk pekerjaan apapun jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka yang memberi  pekerjaan pasti senang.

Apalagi sebuah pekerjaan ibadah, yang kita dihadapkan langsung kepada Alloh SWT. Apabila ibadah tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka menyebabkan Alloh senang sehingga kita akan memperoleh balasan kebaikan pula.  Jika sebaliknya boleh jadi ibadah yg dikerjakan tidak memperoleh apa-apa / sia-sia.

Oleh karena itu, bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah kita.
Namun kesungguhan di sini hanya Alloh yang melihat maupun menilai, bukan manusia. Kadang-kadang kita menilai orang lain "...wah ibadahnya rajin, sholatnya sungguh-sungguh, puasanya sungguh-sungguh", tapi yang bisa menilai sebenarnya hanyalah Alloh.
Kelihatannya sungguh-sungguh, tetapi Allohlah yang menilai semua itu. Kalau sesama manusia, tidak dapat melihat apa yang ada di dalam hati orang lain, tetapi hanya Alloh yang tahu. Yang menilai dan melihat adalah Alloh semua kesungguhan ibadah kita.

Maka jangan sembrono, jangan menggampangkan dalam menjalankan ibadah. Untuk dinilai sungguh-sungguh, jika terhadap sesama sangat mudah, tetapi kepada Alloh SWT, ingatlah bahwa Alloh maha teliti, maha tahu kesungguhan kita.
Jadi marilah dalam beribadah, bentuk ibadah apapun kita kerjakan dengan penuh kesungguhan.

Kemudian disamping bersungguh-sungguh, harus disertai sabar, ulet, istiqomah. Jadi senantiasa meningkatkan kesabarannya. Hidup ini penuh gelombang, kadang di atas kadang di bawah. Kadang sehat kadang sakit. Begitu pula dalam menjalankan ibadah kepada Alloh, kadang senang, semangat, ridho, kadang-kadang malas. Jika tidak memiliki kesabaran, ketekunan, keuletan, maka akan gampang putus asa, mudah sekali meninggalkan ibadah.

Orang yg benar-benar memiliki kesabaran, dalam keadaan apapun, susah senang, menderita, sakit, kegoncangan, kegelisahan, mereka itulah termasuk benar imannya dan termasuk orang yang bertaqwa.

8 comments:

Diah mengatakan...

Thanks ya dah sharing! Bermanfaat banget..sampaikan walau hanya satu ayat,,,untuk saya bisa nambah ilmu:) Saya mo nulis di shoutbox cuma susah banget dibatasi karakternya! Thanks!

NumberOne mengatakan...

Alhamdulillah kalo begitu...ini juga buat ngingetin saya pribadi juga (^^)
Ok, nanti aku liat lagi setting shoutboxnya..trims komen nya ya...

Fahmi Ahmad mengatakan...

waw... artikelnya bagus sob... update terus ya...!!!

NumberOne mengatakan...

Insya Alloh mas Fahmi.. :)

diah mengatakan...

Thanks dah sharing! Great

faijal mengatakan...

Artikelnya keren mas..,,dapat hidayah..

NumberOne mengatakan...

@diah: trims juga ^^
@faijal: Amiin... ^^

Dunia Muslimah mengatakan...

Kadang kita lupa bahwa kebaikan, keburukan, kesenangan, kesulitan, kekayaan, kemiskinan dan lain-lainnya adalah ujian.

Posting Komentar