Senin, 02 Agustus 2010

Announcement 2

Mohon maaf buat teman - teman dan pengunjung blog ini, belakangan saya belum bisa berkunjung maupun pasang link (untuk yang minta tukar link), karena kesibukan nih. Tapi pasti nanti kalau ada waktu saya akan berkunjung dan komen lagi di blog teman - teman. Dan untuk yang minta tukar link sabar ya, nanti semoga saya pasang link nya. Kalo udah nanti saya beritahu di blog teman - teman. Terima kasih...  ^^

Silahkan santai dulu di sini ^^

Nasehat 30 Juli 2010

Santai dulu di sini

Marilah kita selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Alloh SWT dengan melakukan perintahNYA dan meninggalkan apa yang telah dilarangNYA.
Kita harus bersyukur bahwasanya kita oleh Alloh SWT diciptakan dalam bentuk manusia. 

Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa manusia merupakan sebaik - baik ciptaan Alloh SWT. Oleh karena itu, bentuk manusia ini kita pertahankan sampai akhir hayat kita. Jangan sampai bentuk manusia ini, berubah menjadi bentuk "makhluk - makhluk yang lain". Jadi hendaklah kita selalu berpikir tentang amal ibadah, tentang perilaku kita, sudah sesuaikah dengan perintah Alloh SWT, sudahkah sesuai dengan tuntunan Rosululloh s.a.w.

Kita diciptakan oleh Alloh sebaik - baik makhluk. Ketidaksamaan antara manusia dan makhluk lain kita pertahankan. Jangan sampai kita asalnya manusia, kembalinya kita di hadapan Alloh "tidak seperti manusia". Hal ini telah digambarkan dalam QS. At Tiin ayat 3 - 6, yang artinya :

" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang

tiada putus-putusnya."


Ayat ini sudah jelas, kita manusia dibentuk sebaik - baiknya. Kadang kala di dunia bahkan ada yang dianggap bukan manusia akibat perbuatannya sendiri. Oleh karena itu marilah kita selalu berusaha untuk menjalankan perintah Alloh dan anjuran Rosululloh s.a.w.

Nasehat 23 Juli 2010


Santai dulu di sini

Di dalam hidup, apa yang kita inginkan adalah sebuah kesuksesan dan keberhasilan.  Keinginan tersebut betul-betul kita perjuangkan dengan niat hanya untuk ridho Alloh SWT. Bukan hanya perbuatan yang dibutuhkan tapi juga pengorbanan juga kesabaran di dalam menuju sebuah kesuksesan. Salah satu contoh adalah ibadah puasa. Kita akan sukses bukan dinilai karena telah melaksanakan satu bulan penuh tetapi setelah melaksanakan ibadah tersebut kita menjadi orang yang taqwa. Ini adalah sebuah kesuksesan.

Begitu pula pelaksanaan ibadah - ibadah yang lain. Termasuk ibadah sholat lima waktu. Jangan sekali - kali merasa puas karena telah melaksanakan sholat lima waktu tapi tujuan dari sholat tersebut kita tidak mendapatkan. Bisa jadi kita masih termasuk orang yang "lupa" akan sholatnya. Berarti kita masih belum sukses.

Berkaitan dengan pengorbanan, perjuangan dan kesabaran, mari kita mengingat lagi perjalanan Nabi Ibrahim a.s. Dalam QS. Ibrahim ayat 37, yang artinya

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
 
Diceritakan dalam ayat tersebut Nabi Ibrahim pada saat itu menempatkan istrinya, Siti Hajar, dan putera beliau yaitu Nabi Ismail a.s. di tengah padang pasir. Pada saat Siti Hajar dan putera beliau merasa kehausan, karena begitu panas, akhirnya Siti Hajar mondar mandir mencari air, antara bukit Sofa dan bukit Marwah yang jaraknya lebih dari satu kilometer. Hingga tujuh kali beliau melakukannya. Hingga akhirnya karena kebesaran Alloh, muncul sumber air yang sampai sekarang masih dapat kita temui.

Kalau kita lihat air zamzam adalah simbol kesejahteraan, simbol kemakmuran, karena dengan munculnya air zamzam pada saat itu maka satu demi satu musafir berhenti di tempat itu dan mendirikan tenda, hingga semakin banyak dan hingga sekarang menjadi kota besar di sekitar air zamzam. Karena kebesaran Alloh air zamzam hingga sekarang tidak juga habis airnya. Inilah buah pengorbanan, perjuangan, kesabaran Siti Hajar dan keikhlasan karena mengharap ridho Alloh SWT.

Jadi kesuksesan yang hakiki adalah timbul seperti air zamzam, bermanfaat bagi orang banyak, membawa kemakmuran bagi sekitarnya. Seandainya kita merasa sukses, hendaknya hal tersebut juga bermanfaat bagi orang banyak, dapat dirasakan juga oleh yang lain. Ibadah apapun, harus betul - betul hanya mengharap ridho Alloh, sehingga apabila ibadah tersebut sukses telah kita laksanakan, maka kesuksesan itu harus bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan masyarakat di sekitar kita.