Jumat, 07 Mei 2010

Nasehat 7 Mei 2010

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang senantiasa menganugerahkan dengan berbagai macam kenikmatan - kenikmatan, sehingga pada kesempatan ini kita masih melewati hidup dalam keadaan sehat wal 'afiat, dapat melaksanakan ibadah sholat jum'at berjamaah.

Kemudian semoga sholawat dan salam tetap dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad saw, yang telah menuntun sekaligus memberi tauladan kepada kita dalam menjalankan hidup untuk mencapai ampunan dan ridho Alloh SWT.

Hadirin yg berbahagia, iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT, semakin hari sedapat mungkin semakin kita tingkatkan.

Oleh karena itu, dalam kehidupan kita sehari - hari, marilah kita isi sepenuhnya dengan beribadah kepada Alloh SWT.
Kita isi sepenuhnya dengan ber dzikir kepada Alloh SWT.
Salah satu bentuknya seperti pada saat ini, kita tengah ber ibadah, sedang ber dzikir kepada Alloh SWT, yaitu menjalankan sholat Jum'at.
Tidak sedikit orang - orang yang tidak melaksanakan ibadah sholat jum'at.
Tidak sedikit orang - orang yang masih banyak menjalankan kesibukan - kesibukan dunia.
Mungkin pula ada yang berada di tempat kemaksiatan, mungkin ada yang sedang enak tidur dan lain sebagainya.
Mereka lupa, bahwa pada detik ini, saat ini, harus ber dzikir kepada Alloh. Lupa akan kewajiban menjalankan sholat jum'at.

Hadirin yg berbahagia, kita di ingatkan, di peringatkan, oleh Alloh SWT melalui QS Al Munaafiquun 63:9 yang artinya " Hai orang2 yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak - anakmu melalaikan kamu dari mengingat Alloh. Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang - orang yang rugi"

Hadirin yg berbahagia, ayat ini merupakan peringatan Alloh kepada kita semua dalam menjalankan kehidupan sehari - hari, dalam rangka mengejar dunia, uang, dan lain sebagainya, maupun dalam rangka bergaul dengan anak keturunan kita. Jangan sampai semua itu menyebabkan kita lupa kepada Alloh.
Menyebabkan kita lupa kepada perintah - perintah Alloh.
Menyebabkan lupa kepada rambu - rambu Alloh.
Tidak mengenal halal haram, tidak mengenal kemaksiatan, tidak mengenal kebaikan.
Tidak sedikit manusia karena mengejar kekayaan, mengejar uang, mengejar kedudukan, mengejar kebutuhan ekonomi, sehingga melalaikan ibadah dan bentuk - bentuk kebaikan yg di perintahkan Alloh SWT.

Soal apa yang kita miliki ( harta benda ) nanti pada hari kiamat, akan di tanya 2 masalah yaitu :

Pertama, dari mana kamu berusaha, dari mana kamu dapatkan kekayaan itu, dari mana kamu dapatkan uang itu.
Ini akan di tanya oleh Alloh. Karena kesibukan mencari uang, sehingga tidak lagi memperhatikan hal - hal kebaikan dan waktu. Mudah - mudahan saya pun teringatkan oleh ayat ini.

Sekali - kali dalam kesibukan duniawi, dalam mencari uang, kita harus memperhatikan hal - hal kebaikan dan kita harus memperhatikan waktu - waktu ibadah, jangan sampai ditinggalkan dan jangan sampai kita termasuk orang - orang yang melalaikan/melupakan.

Yang kedua, kemana kamu belanjakan? Kemana kamu gunakan?
Kalau sudah mendapatkan uang, dengan usaha yg maksimal, dengan usaha yang semangat, keringat sendiri, pikiran sendiri, membuat merasa apa yang di dapatkan merasa milik sendiri dan melupakan amanat dari Alloh yang terkandung di dalamnya. Biasanya kebanyakan kalau sudah mendapatkan uang, maka yang di bayangkan adalah kenikmatan untuk diri dan keluarganya sendiri. Kemewahan untuk diri dan keluarganya sendiri, tidak ingat orang lain. Biar orang lain susah, menderita,.... bukan urusan.
Jadi kemana kamu gunakan hasil / hartamu? Untuk senang - senang? Atau untuk hal - hal yang diperintah oleh Alloh SWT. Inilah yang biasanya kita lupa.
Inilah peringatan dari Alloh.

Jika kita benar - benar terpedaya oleh duniawi yg menyebabkan kita lupa kepada Alloh, ber dzikir kepada Alloh,  beribadah kepada Alloh, merapuhkan iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT, maka kita semua termasuk orang - orang yang merugi.

Ini adalah kerugian akhirat, bukan kerugian dunia. Jika kerugian dunia masih bisa banyak yang menolong, masih bisa bangun.
Tapi jika kerugian akhirat, ini merupakan bentuk laknat Alloh SWT.

Mudah - mudahan kita terhindarkan, dan kita benar - benar teringatkan dengan ayat ini, sehingga dalam menghadapi dunia, harta benda, kita tidak melupakan Alloh SWT

0 comments:

Posting Komentar