Minggu, 16 Mei 2010

Nasehat 14 Mei 2010

Dalam tiap Jum'at di masjid, kita senantiasa mendengar sang khotib membacakan Qur'an pada bagian mukadimah, diantaranya "Wahai orang beriman, berbaktilah kepada Alloh dengan bakti yang sebenar - benarnya, dan janganlah sampai anda mati kecuali dalam keadaan berserah diri kepada Alloh"
Yang ingin di kemukakan pada kesempatan ini, jangan sampai mati kecuali dalam keadaan berserah diri, pasrah, kepada Alloh.

Apa kira - kira balasan atau janji Alloh bagi orang yang mati tidak muslim/kafir?

Kita buka Al Quranul Karim. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa sesungguhnya orang - orang yang kafir, yang tidak percaya kepada Alloh, yang tidak percaya Al qur'an,  yang tidak percaya akhirat, dan dia mati dalam keadaan ingkar, maka mereka itu akan mendapat kutukan para malaikat, kutukan Alloh dan mereka tidak diberi keringanan siksanya dan tidak ditangguhkan.

Nabi Ibrahim a.s juga berpesan kepada anak - anaknya, dia katakan bahwa Alloh telah pilihkan agama untuk kalian semua, dan jangan kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri kepada Alloh.

Dalam ayat yang lain Alloh berfirman bahwa sesungguhnya orang - orang yang mati kafir, maka tidak akan diterima tebusan emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus dengan itu.
Artinya tidak mendapatkan pengampunan dari Alloh, walaupun Alloh Maha Pengasih dan Penyayang tetapi itulah peraturan Alloh. Alloh tidak menganiaya hambanya, tetapi itulah peraturan Alloh.

Dalam Al Qur'an diceritakan juga tentang orang - orang musyrik yang selalu menekan orang muslim di Mekah di awal munculnya Islam, dengan tujuan agar orang muslim tersebut kembali ke dalam ke musyrikan lagi. Dalam hal ini Alloh berfirman siapa yang murtad (keluar dari Islam), dan mati dalam keadaan itu (kafir) maka akan sia-sia amalnya di dunia dan akhirat. Yang pernah diperbuat biarpun amal soleh, maka akan sia sia.

Karena itu lah selalu ingat kepada Alloh. Dzikir lah kepada Alloh dalam keseharian kita.

Sekarang mari kita ingat kejadian di zaman Rosululloh s.a.w, paman Nabi yang bernama Abu Thalib (kita tahu Abu Thalib adalah orang yg berjasa merawat Rosullulloh setelah ditinggal mati oleh Abdul Muththalib hingga Rosul menyampaikan risalah Alloh)
Ketika Abu Thalib menjelang kematian, Rasulullah s.a.w datang menemuinya. Ternyata di sana sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah. Lalu Rasulullah saw. berkata: Wahai pamanku, ucapkanlah: Laa ilaaha illalloh, ucapan yang dapat kujadikan saksi terhadapmu di sisi Allah. Tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muththalib?
Rasulullah saw. terus-menerus menawarkan kalimat tersebut dan mengulang-ulang ucapan itu kepada Abu Thalib, sampai ia (Abu Thalib) mengatakan ucapan terakhir kepada mereka, bahwa ia tetap pada agama Abdul Muththalib dan tidak mau mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan buatmu, selama aku tidak dilarang melakukan hal itu untukmu.
Kemudian Allah Taala menurunkan firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahim. Dan mengenai Abu Thalib, Allah Taala menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Shahih Muslim No.35)

Dibagian lain dalam Al Qur'an juga diceritakan Nabi Yusuf a.s berdoa yang artinya : "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian takwil mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." (Q.S. Yusuf : 101).

Kita ingat juga ketika tukang - tukang sihir fir'aun yang di kalahkan oleh nabi Musa a.s, dan akhirnya menyerah diri dan beriman kepada agama Alloh.
Dan ketika Fir'aun mengancam mereka "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini); demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."

Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)". (Q.S. Al A'Raaf: 123 - 126). Itulah usaha mereka agar menjadi orang-orang muslimin dunia dan akhirat.

Oleh karena itu janganlah mati, kecuali dalam keadaan muslim, muslim yang sesungguhnya, dan berserah diri kepada Alloh. Kita tidak tahu kapan kita mati, maka marilah kita perbanyak dzikir kepada Alloh.

0 comments:

Posting Komentar